20.22
0
Jendela Wawasan-Tempe sebagaimana yang telah kita ketahui dan kita konsumsi, merupakan makanan yang berbau khas tradisional indonesia. Sejak berabad-abad tahun yang lalu, tempe sudah dikenal di daerah jawa, khususnya di daerah Jogjakarta dan Solo. 

       Hal ini ditemukan pada sebuah manuskrip serat centhini pada sekitar abad ke-16. Pada manuskrip tersebut ditemukan kata-kata yang menyebutkan kata “tempe”, seperti hidangan jae santen tempe dan kadhele tempe srundengan. Makanan jae santen tempe kemaren juga saya pernah menemukan di daerah jogja, tapi untuk makanan kedhele tempe srundengan saya belum menemukan. Dan pada catatan sejarah lain menunjukkan bahwa tempe pada mulanya diproduksi dari kedelai hitam. Berasal dari masyarkat pedesaan tradisional jawa dan dikembangkan di daerah mataram, jawa tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

Asal Usul dan Cara Membuat Tempe

          Tempe meng-indonesia sudah sangat lama, bahkan sebelum nama indonesia itu sendiri. Atau lebih tepatnya kita bilang me-nusantara. Sehingga banyak sekali olahan dari makanan tempe yang ada disetiap daerah dengan ke-khasannya tersendiri. Banyak orang yang menyatakan tempe dengan konotasi yang remeh,rendahan dan tak bermutu. Seperti mental tempe, kelas tempe dan lain sebagainya, yang sudah sangat kita kenal kata-kata seperti itu. Padahal tempe sebenarnya merupakan makanan yang kaya akan protein, lemak dan kaebohidratnya. Tidak jauh kandungan-kandungan tersebut dari bahan dasarnya tempe, namun kandungan protein,lemak dan karbohidratnya lebih mudah untuk dicerna ketika menjad tempe karena adanya enzim yang disebabkan oleh kapang. Seharusnya bagi kita yang ingin menghargai dan ingin lebih menduniakan tempe, janganlah tempe kita konotasikan dengan konotasi yang jelek. Dan jika kita mulai dengan tidak mengkonotasikan dengan hal-hal yang jelek maka kita sudah mulai menghargai. Dan dengan hal itu juga ketika orang lain atau bahkan orang luar yang mendengarnya dengan konotasi yang baik maka mereka akan lebih tertarik lagi dengan tempe.

Asal Usul dan Cara Membuat Tempe

       Indonesia merupakan negara yang memproduksi tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di asia. Sebanyak 50% konsumsi kedelai di indonesia diproduksi dalam bentuk tempe, 40% dalam produks tahu dan 10% dalam bentuk yang lain-lain . Pabrik pembuatan tempe sangat banyak kita temukan di negeri indonesia ini. Hampir disetiap daerah kecamatan dapat kita temukan pabrik pembuatan tempe. Dan bnyak juga orang indonesia yang membuat pabrik tempe di luar negri. Salah satunya yang kami tahu adalah dinegera jepang, yang beberapa bulan lalu dmuat di tvOne. Tapi bedanya dengan pabrik-pabrik di indonesia adalah dengan cara moderen dengan menggunakan mesin. Dan juga dikemas dengan kemasan yang sungguh menarik. Mungkin ketika kita di indonesia ini bisa memasarkan tempe dengan bentuk yang semanraik mungkin pasti tempe bisa sangat mendunia.

Asal Usul dan Cara Membuat Tempe


       Pembuatan tempe terhitung tidak terlalu susah, melaluli bebrapa tahapan saja. Yaitu tahapan perebusan, pengupasan, perendaman, pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan dan fragmentasi. Pada tahap awal, biji kedelai direbus agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin dan membuat biji kedelai menjadi lunak. Kulit dari biji kedelai dikupas agar pada masa fermentasi bisa menyerap miselium. Pengupasan ini biasanya dilakukan dengan menginjak-injaknya atau mengupas dengan tangan, tapi yang lumrah dilakukan adalah dengan menggunakan kaki dengan diinjak-injak. Setlah biji kedelai terkelupas, maka biji kedelai direndam agar terjadi fermentasi secara alami supaya mendapatkan keasaman dan munculnya pertumbuhan fungi. Fementasi akan diketahui ketika kita sudah mencium bau asam dan munculnya buih pada air rendaman akibat pertumbuhan bakteri lactobacillus. Setelah itu kita mencuci kedelai hingga bersih untuk membersihkan kotoran yang mungkin ditimbulkan oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai itu tidak terlalu asam. Inokulasi adalah proses pemberian ragi, bisa dilakukan ketika sedang direndam atau ketika akan dibungkus. Kemudian kedelai-kedelai ini dibungkus asalkan bungkusnya ini bisa memungkinkan masuknya udara dari luar. Biasanya kalau menggunakan plastik maka plastik akan ditusuk-tusuk. Fermentasi ini dapat dilakukan pada suhu  sekitar 20 °C- 30 °C selama 18-36 jam.

       Demikian apa yang dapat saya bagi dengan para pembaca semua, semoga apa yang kami sampaikan ini dapat memberikan pelajaran yang berharga bagi kita semua, Terima Kasih. Jendela Wawaasan.
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar