Jendela Wawasan-Setiap orang dengan pemikiran yang berbeda-beda akan menimbulkan banyak hal yang tidak sepaham. Ketidak sepahaman ini bisa juga di sikapi dengan positif atau pun negatif. Apabila ketidak sepahaman ini disikapi dengan positif dan lebih toleran tidak akan menimbulkan konflik. Namun ketika ketidak sepahaman di sikapi dengan negatif maka akan banyak menimbulkan konflik.
Konflik ini akan menjadi sanagat komplek apabila hal itu terjadi dalam keluarga dan terjadi antara Menantu dan Mertua. Pasti hal ini akan sangat menyita emosi dan kesabaran. Maka dari itu diperlukan pemecahan yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Berikut adalah salah kisa Cara Menghadapi Mertua Yang Emosional Dan Kasar, dengan kisah ini mungkin anda akan belajar banyak.
Dahulu kala di negeri Banyuwangi tinggallah seorang gadis bernama Nilda menikah kemudian hidup bersama suami dan ibu mertuanya. Belum lama tinggal drumah itu , Nilda merasa sama sekali tidak bisa akur dengan ibu mertuanya. Memang mertuanya memiliki watak dan sifat yang berbeda. Banyak kebiasaan dari ibu mertuanya itu yang menjengkelkan nilda, dan sering sekali ibu mertuanya itu mencela nilda.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu nilda dan mertuanya selalu terlibat dalam pertengkaran dan perdebatan. Dan yang lebih membuat keadaan semakin buruk adalah menurut tradisi Banyuwangi, nilda harus membungkukkan badan dan harus melakukan dan mentaati semua kemauan ibu mertuanya. Semua amarah dan ketidak bahagiaan membuat suami nilda menjadi tertekan.
Akhirnya, nilda tidak sanggup mengahadapi watak dan sifat diktator ibu mertuanya itu. Dia memutuskan untuk berbuat sesuatu. Kemudian pergillah nilda menemui Tuan Baihaqi, sahabat baik ayahnya Kemas Intizam. Yang merupakan penjual obat tradisional yang paling mashur. Ia menceritakan masalah yang dihadapinya dan memohon kiranya boleh meminta racun sehingga ia bisa menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapinya. Tuan baihaqi berpikir sejenak lalu berkata,” nilda, aku akan membantumu, tapi kamu harus meuruti perintahku.”
“Baik tuan bay, aku akan menuruti segala perintahmu.”
Tuan bay pergi kebelakang beberapa lamanya kemudian muncul dengan membawa sebuah bungkusan ditangannya dan kemudian berkata,” Kau tidak boleh menggunakan racun yang keras untuk menyingkirkan ibu mertuamu, karena orang-orang akan menyadari bahwa kau pembunuhnya. Ku beri kau ramuan yang perlahan-lahan akan menimbun racun pada ditubuhnya. Setiap hari siapkan masakan yang enak yang disukai ibu mertuamu lalu masukkan sedikit-sedikit racun yang ku berikan ini. Nah agar tidak membuat orang lain curiga sepeninggalnya nanti mulai sekarang kau harus bersikap manis kepadanya. Jangan berdebat lagi dengannya, taati semua keinginannya dan perlakukan dia seperti ibunya sendiri.”
Nilda merasa senang sekali dan merasa berterimakasih kepada tuan bay. Ia segera kembali kerumah untuk melakukan rencananya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu nilda selalu menghadirkan masakan khusus untuk ibu mertuanya. Dia ingat betul nasehat tuan bay agar tidak bertindak mencurigakan. Ia selalu mengendalikan amarahnya, mentaati mertuanya dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri.
Setelah 5 bulan lamanya, keadaan rumah tangga nilda berubah. Nilda selalu mengendalikan dirinya sehingga hampir tidak pernah marah atau jengkel lagi. Dia tidak pernah lagi berdebat. Karena ibu mertuanya sekarang tampak lebih ramah dan mudah dilayani.
Sikap sang mertua terhadap nilda pun berubah , ia mulai menyayangi nilda seperti anak kandungnya sendiri dan selalu berkata kepada kerabat-kerabatnya bahwa nilda adalah menantu yang paling baik yang dimilikinya. Suami nilda pun merasa bahagia menyaksikan perubahan ini.
Suatu hari nilda pergi untuk menemui tuan bay lagi untuk meminta pertolongannya lagi,” Tuan bay yang saya hormati, tolong bantu saya untuk menyelamatkan mertuaku dari racun itu! Ia telah berubah menjad wanita yang sangat baik, dan saya sangat mencintainya seperti ibuku sendiri.aku tidak ingin dia mati karena racun yang aku berikan kepadanya .”
Tuan bay tersenyum dan menganggukkan kepalanya,” Nilda, tak yang perlu kau khawatirkan . aku tidak pernah memberimu racun . ramuan yang aku berikan kepadamu adalah vitamin dan obat kuat untuk memperbaiki kesehatan mertuamu. Racun yang sebenarnya tersimpan adalah racun yang ada dalam pikiran dan sikapmu terhadapnya. Namun, semua racun itu kini telah terkikis habis oleh kasing sayang yang kau berikan kepadanya.”
Pernahkah kau sadari bahwa bagaimanapun kau memperlakukan orang lain adalah bagaimana orang lain itu juga akan memprlakukanmu. Sebuah pepatah berbunyi :"orang yang mencintai orang lain akan mendapatkan balasan dari orang itu". Semoga kisah ini mengilhami anda yang tengah memiliki masalah yang sama dengan tokoh diatas. Terimakasih atas kunjungan nya ke Jendela Wawasan.
0 komentar:
Posting Komentar