02.02
0
Asal Usu dan Sejarah Munculnya Kopi (Penemuan Kopi)

Jendela Wawasan-Kopi adalah suatu minuman yang sudah dikenal dibelahan bumi manapun. Kopi bukan saja sekedar minuman , tetapi sudah menjadi suatu hobi yang menjadi gaya hidup kita. Dimana-mana kita dapat menemukan warung kopi, dari yang model sederhana, sampai tempat-tempat minum kopi yang ada di mal. Bahkan banyak juga istilah-istilah yang berkaitan dengan kopi, semacam kopdar, dsb. Hal ini menunjjukan sudah sangat tekenalnya kopi, tapi apakah anda tahu sejarah munculnya kopi ?? . Dalam artikel ini kami, akan membahasa Asal-Usul dan Sejaran Munculnya Kopi.
Salam dari kopi hitam: "Hidup itu seperti kopi, terasa pahit bila tidak tahu cara menikmatinya".


Sejarah telah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman yang berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM). Dari sini kemudian kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini, merambah keberbagai belahan duni dan menjadi salah satu minuman yang paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat, seperti yang telah kita ketahui bersama-sama. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler). Tapi dalam beberapa penyakit, kopi merupakan salah satu pantangan yang harus dijauhi. Jangan terlalu banyak minum kopi, karena apapun yang sudah terlalau banyak pasti tidak baik.

Waktu dari penemuan biji kopi itu sendiri dimulai sekitar tahun 800 SM, ada pendapat lain yang mengatakan pada tahun 850 M. Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika penggembala bernama Khalid seorang Abyssinia, mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis buah beri. Ia pun mencoba memasak dan memakannya. Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian, biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju. Dan sampai saat ini sudah berbagai macam cara metode penyajian yang sudah berkembang pesat.


Dari sekian banyak jenis biji kopi yang ada, hanya terdapat 2 jenis varietas utama dari kopi itu sendiri, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri. Berikut penjelasan dari dua kopi yang sudah disebut diatas.

  • Biji Kopi Arabika  (Coffea Arabica)


Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap. Dengan ketentuan-ketentuan khusus yang dimiliki oleh kopi ini, sesuai dengan rasa kopi yang dianggap sebagai kopi dengan kualitas tinggi.
  • Biji Kopi Robusta (Coffea Robusta)


Kopi Robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Dilihat dari dua kopi tersebut diatas, setiap apapun yang sempurna atau yang kurang memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Mungkin hal yang sederhana ini bisa menjadi salah satu pelajaran yang bisa kita petik dari pembagian dua macam jenis kopi ini.

Demikian yang dapat kami bagi untuk  sahabat-sahabat sekalian, semoga bermanfaat, untuk info mengenai tentang Asal Usul dan Sejarah lainnya dapat dilihat disini. Terimaksih telah berkunjung di Jendela Wawasan.

0 komentar:

Posting Komentar